Hecarim - The Shadow of War -


Hecarim ElderwoodSkin.jpg

Shadow Isles



“Terobos pertahanan mereka tanpa ampun. Hancurkan jiwa kehidupan dan nikmati ketakutan di mata mereka!”

~ Hecarim


Hecarim adalah seorang juggernaut berlapiskan baju perang yang berasal dari Shadow Isles dan diutus oleh kematian. Dengan tubuh setengah manusia dan kuda, Hecarim memburu siapapun yang hidup. Dia dikutuk untuk terus mencari jiwa dan menghancurkannya.

Dilahirkan di sebuah kerajaan yang sudah lama hilang, Hecarim adalah pimpinan dari armada perang legendaris yang tak terkalahkan bernama the Iron Order yang bersumpah untuk selalu melindungi rajanya. Di sana dia dididik dan dilatih untuk menjadi seorang prajurit yang tidak ada seorangpun yang mampu mengimbanginya.

Seiring berjalanya waktu, Hecarim menguasai setiap cara bertarung dengan mudahnya dan melewati pasukan lainnya. Bakatnya yang hebat tersebut dilirik oleh jendral armadanya untuk menggantikan tempatnya kelak. Hari demi hari, Hecarim sudah berhasil membuktikan kemampuannya pada semua orang, di sisi lain, jendral secara tidak sadar telah merasakan aura kegelapan yang tumbuh dari diri Hecarim. Hecarim yang tidak memiliki rasa belas kasihan dan sangat berambisi untuk bisa merengkuh kejayaan dengan segala cara membuat sang jendral yakin untuk tidak menjadikan Hecarim sebagai suksesornya untuk memimpin the Iron Order. Sampai suatu saat, di saat sedang melakukan tugas, Hecarim dipanggil oleh sang jendral dan diberitahu bahwa dia tidak akan bisa menjadi pemimpin armada perang legendaris ini. Hecarim pun dengan kesalnya kembali melakukan tugasnya.

Pada sebuah perang besar, sang jendral terjebak dalam kepungan musuh dan terpisahkan dari pasukannya. Pada saat itu, hanya Hecarim yang bisa menyelamatkannya. Tapi kenyataanya Hecarim meninggalkannya mati begitu saja. Hingga setelah perang selesai, Hecarim diangkat menjadi pimpinan dari the Iron Order.

Hecarim suatu hari dipanggil ke ibu kota dan bertemu dengan Kalista, salah satu jendral besar dari sang raja. Kalista menyadari kemampuan hebat yang dimiliki oleh Hecarim, dan ketika sang ratu terkena racun, Hecarim bersama the Iron Order dimintai tolong menjaga kerajaan selagi Kalista pergi mencari penawarnya. Hecarim menerima tugasnya, dan dia menyadari bahwa ada hal yang bisa dia manfaatkan di sini.

Hecarim dibiarkan untuk menjaga sang raja yang seolah gila melihat keadaan istrinya. Dipenuhi oleh kecemasan, sang raja akan sangat marah jika melihat adanya usaha untuk memisahkan dirinya dengan sang ratu yang tengah sekarat. Dia pun memerintahkan the Iron Order untuk mengurus urusan kerajaan untuk sementara waktu. Hecarim memimpin armadanya dan melahirkan sebuah tindakan yang sangat bertentangan dengan harapan sang raja. Desa-desa terbakar, dan penduduk banyak yang mati tertancap pedang para armada the Iron Order. Kerajaan berada dalam kegelapan dan ketika sang ratu dikabarkan telah mati, Hecarim mengutus seseorang untuk mendekati sang raja dan merancang sesuatu hal yang licik terkait kematian sang ratu dan membuatnya mendapatkan kuasa lebih di seluruh kerajaan, kegelapan pun semakin menyebar.

Kalista pun kembali. Dia kembali dengan membawa berita baik untuk menyembuhkan sang ratu, tapi semuanya sudah terlambat. Melihat kerajaan yang sudah hancur, Kalista menolak untuk berbicara mengenai apa yang telah dia temukan dan dipenjara karenanya. Hecarim memiliki sebuah rencana licik dan pergi menemui Kalista di penjara. Dia meminta Kalista untuk mengungkapkan hal yang dia temukan. Kalista pun ragu namun akhirnya setuju, hingga akhirnya dia berbicara dan sang raja meminta diantarkan menuju Blessed Isles.

Hecarim membawa armadanya ke tengah pulau dan bertemu dengan pemimpin di sana. Mereka bersimpati dengan kematian sang ratu namun mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena dia sudah mati. Marah, sang raja pun meminta Kalista membunuh semua yang ada di sana satu persatu. Namun Kalista menolak dan berdiri bersama pemimpin pulau tanda Kalista tidak akan pernah mau melakukan hal tersebut.

Hecarim pun menyadari dia bisa masuk di sini dan membuat tujuan hidupnya tercapai. Bukannya menolong Kalista, dia malah menancapkan sebuah tombak di punggung Kalista dan memerintahkan the Iron Order untuk menghabisi semua penduduk pulau tersebut. Hecarim dengan semangat membantai mereka semua untuk membuat sang raja kagum.

Sang ratu pun berhasil dihidupkan kembali dengan paksa. Alangkah terkejutnya ketika dia melihat apa yang telah terjadi dan berharap bahwa dia lebih baik mati saja. Menyesal dengan apa yang telah dilakukannya, sang raja pun marah dan menggunakan mantra untuk menghukum para armada the Iron Order. Namun ternyata pulau tersebut memiliki unsur magis yang merubah mantra tersebut menjadi di luar kendali.

Sebuah aura kegelapan mengelilingi sang raja, menyebar ke seluruh pulau dan membunuh semua yang dilewatinya. Hecarim mengabaikan nasib sang raja dan memerintahkan the Iron Order untuk kembali ke kapal dan membunuh apapun yang menghalangi mereka. Tapi usahanya tidak berhasil. Satu-persatu jiwa kematian yang bangkit berhasil membunuh pasukan Hecarim dan menyisakannya seorang diri. Dengan kekuatan sesungguhnya yang dia keluarkan, terlihatlah aura kegelapan yang selama ini ada dalam diri Hecarim.

Terbalut dalam amarah, sebuah monster yang diketahui sebagai the Shadow of War yang dilahirkan dari dosa semua jiwa yang telah mati menghasilkan kekuatan sihir kegelapan yang sangat besar. Seperti itulah bagaimana Hecarim berubah.

Sekarang Hecarim terikat dengan Shadow Isles, berpatroli menyebar mimpi buruk dan membunuh siapapun yang dia temui seperti semasa dia hidup dulu. Dan setiap di saat the Black Mist menyelimuti seluruh Shadow Isles, dia dan pasukan Iron Order berkelana mencari jiwa untuk dia hancurkan demi kejayaan yang akan dia raih.

TIDAK ADA YANG TERSISA

Ombak es hanyut ke pesisir pantai, bercampur dengan warna darah sekelompok manusia yang telah Hecarim bantai. Makhluk yang belum dia bunuh itu menyerah di tepian pantai seolah diteror. Hujan yang turun dari awan gelap menghiasi ketakutan mereka. Hecarim mendengar suara mereka berteriak satu sama lain. Kata-kata yang keluar dari mulut mereka seakan mengingatkan Hecarim semasa perang dulu, namun kata itu memiliki arti satu; mereka berkata seolah mereka memiliki kesempatan untuk bisa kembali dengan selamat ke kapal mereka. Mereka benar-benar memiliki keberanian untuk melawan dan bersatu dengan harapan tak bisa dikalahkan. Para manusia fana itu tak memiliki alasan untuk hidup lebih lama merasakan ketakutan di depan Hecarim.

Hecarim mengitari mereka, mengungkap tabir di antara pasir. Gemuruh petir dari kukunya menghasilkan percikan api yang menggerogoti keberanian mereka. Dia melihat manusia tersebut dari balik helmnya. Cahaya jiwa mereka berkedip-kedip keluar dari daging mereka.

‘Tidak ada seorang pun yang hidup,’ katanya.

Suaranya teredam oleh helmnya, mayat-mayat berserakan. Suara gesekan setiap urat mereka seperti suara pisau berkarat. Dia menikmati setiap teror yang dia saksikan dan melihat seorang manusia mencoba lari menuju kapalnya dengan keputusasaan.

Dia berteriak sambil berlari dari reruntuhan kegelapan, meninggalkan pedangnya dan lari secepat mungkin. Sebuah memori muncul di kepala. Kejayaan. Kemudian memori hilang sebagaimana manusia tersebut mencapai ombak yang gelap yang dingin kemudian menoleh ke belakang

‘Kumohon! Jangan!’ dia menangis.

Hecarim membelah tubuhnya dari tulang belakangnya dengan satu sabetan.

Pedang besarnya kini bermandikan darah. Jiwa terbang dari sebuah jasad yang baru dia bunuh. Dia melihat jiwanya tersesat diselimuti kegelapan. Sama seperti ketika jasad itu hidup.

Hecarim membawa kekuatan pulau kegelapan ini bersama dirinya beserta darah yang membanjiri setiap aksinya sama seperti ombak di lautan. Disegel dalam badannya yang bagaikan besi berkilauan dari cahaya kegelapan. Dia seharusnya mengenal manusia-manusia ini. Mereka pernah melayaninya dan akan melakukannya lagi, tapi tidak ada kenangan yang bisa diingat. Dia kembali ke arah manusia lainnya di pantai yang lari dari teror yang mereka lihat sebelumnya.

Bentuk tubuhnya adalah gabungan dari manusia dan kuda dengan diselimuti baju perang besi. Besi di badannya bertuliskan sebuah makna kehancuran. Api membara di balik helmnya, roh kematian dan kebencian adalah organ tubuhnya.

Hecarim tercipta layaknya cabang petir yang membelah langit. Dia mengusung pedangnya memerintah armadanya, dan membawa kehancuran ke manapun dia pergi. Manusia bisa mengacungkan tameng mereka, namun sang hantu ksatria ini tak dapat dihentikan. Hecarim menyerang sesuatu seolah tiada pertahanan. Manusia pada akhirnya akan terinjak-injak oleh sepatu besinya. Pedangnya menyerang ke kanan dan ke kiri, membunuh dalam setiap serangannya. Hantu ksatria ini menghancurkan apa saja yang dilewatinya, membunuh kemarahan yang ada dalam dirinya, menusuk tombak dan mengayunkan pedang. Tulang dipatahkan dan darah terciprat dari mereka yang fana, yang terjebak dalam hidup dan mati oleh kekuatan sihir the Ruined King.

Roh kematian mengelilingi Hecarim, bersatu dengan tubuhnya yang sudah membuat mereka menjadi seperti ini dan ikut ke manapun Hecarim pergi. Hecarim membiarkan keberadaan mereka. Dia tidak tertarik untuk membebaskan mereka. Menyisakan kekejaman layaknya the Chain Warden.

Apa yang Hecarim pikirkan hanyalah membunuh.

Comments